Perubahan besar akan segera terjadi dalam sistem transportasi kereta api di Jakarta. Mulai tahun 2025, kebijakan Gambir jadi Manggarai Sentral akan diberlakukan secara resmi. Artinya, seluruh layanan kereta api jarak jauh (KAJJ) yang selama ini berangkat dan tiba di Stasiun Gambir akan dipindahkan ke Stasiun Manggarai. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi jangka panjang yang dirancang oleh KAI dan Kementerian Perhubungan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih terintegrasi, modern, dan efisien di ibu kota.
Stasiun Manggarai yang selama ini dikenal sebagai simpul penting dalam perjalanan KRL Commuter Line, sedang menjalani proses pembangunan besar-besaran untuk menyesuaikan diri sebagai stasiun sentral. Proyek revitalisasi ini mencakup penambahan peron, perluasan gedung, pembangunan skybridge, hingga integrasi berbagai moda seperti LRT, MRT, dan bus TransJakarta. Momen Gambir jadi Manggarai Sentral menjadi simbol penting transformasi Jakarta menjadi kota dengan jaringan transportasi publik kelas dunia.
Pindahnya layanan dari Gambir ke Manggarai tidak hanya sekadar relokasi operasional. Perubahan ini akan berdampak langsung pada jutaan penumpang yang selama ini terbiasa naik KA jarak jauh dari pusat kota. Lalu bagaimana dampaknya pada jarak, rute, dan moda transportasi penghubung seperti KRL? Apa alasan utama keputusan ini diambil, dan kapan tepatnya hal ini berlaku penuh? Mari kita ulas tuntas di artikel ini.
Alasan Di Balik Perubahan dari Gambir ke Manggarai
Keputusan Gambir jadi Manggarai Sentral bukanlah langkah yang diambil secara tiba-tiba. Proses ini telah direncanakan sejak beberapa tahun terakhir dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kapasitas jalur, efisiensi lalu lintas KA, dan konektivitas antar moda. Selama ini, Stasiun Gambir hanya melayani KA jarak jauh dan tidak melayani KRL Commuter Line, sehingga penumpang sering kesulitan jika harus berganti moda.
Kebutuhan Integrasi dan Efisiensi
Manggarai dipilih sebagai stasiun sentral karena memiliki lokasi strategis di tengah Jakarta dan sudah menjadi titik simpul utama KRL. Dengan menjadikan Manggarai sebagai stasiun keberangkatan dan kedatangan KA jarak jauh, penumpang bisa dengan mudah berganti moda ke KRL, MRT, LRT, atau TransJakarta tanpa harus berpindah ke tempat lain.
Hal ini jelas menjawab kebutuhan integrasi yang selama ini menjadi masalah besar di transportasi ibu kota. Kebijakan ini juga akan mengurangi kepadatan lintas rel di area sekitar Gambir, yang selama ini menjadi hambatan utama operasional KRL karena berbagi jalur dengan KA jarak jauh.
Progres Pembangunan Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral
Transformasi besar-besaran sedang berlangsung di Stasiun Manggarai. Menurut laporan Kompas dan sumber resmi PT KAI, pembangunan sudah memasuki tahap akhir pada 2025. Struktur bangunan kini diperluas hingga tiga tingkat, masing-masing difungsikan untuk layanan KRL, KA jarak jauh, dan layanan tambahan lainnya.
Fasilitas Modern dan Integrasi Moda
Stasiun Manggarai akan dilengkapi fasilitas modern seperti eskalator, lift untuk difabel, ruang tunggu berpendingin udara, ticketing otomatis, dan papan informasi digital yang terintegrasi. Tak hanya itu, skybridge khusus juga akan dibangun untuk memudahkan perpindahan antara jalur KRL dan jalur KA jarak jauh.
Dengan adanya revitalisasi ini, Stasiun Manggarai tidak hanya menjadi sentral dari segi rute, tetapi juga dari segi layanan dan kenyamanan. Penumpang yang terbiasa naik dari Gambir tidak perlu khawatir, karena seluruh fasilitas akan disesuaikan agar tetap nyaman, bahkan lebih baik dari yang sebelumnya tersedia di Gambir.
Nasib Stasiun Gambir Setelah Fungsi Dialihkan
Banyak yang bertanya, jika Gambir jadi Manggarai Sentral, lalu apa yang akan terjadi dengan Stasiun Gambir? Apakah akan ditutup total, atau tetap difungsikan dengan kapasitas terbatas? Menurut pernyataan resmi dari PT KAI, Stasiun Gambir tidak akan ditinggalkan begitu saja. Fungsi utamanya akan diubah menjadi stasiun layanan KRL Commuter Line, serta potensi untuk moda lain seperti LRT atau KA Bandara.
Potensi Revitalisasi Gambir untuk KRL
Dengan hilangnya KA jarak jauh dari Gambir, maka stasiun ini bisa dioptimalkan untuk mengurangi beban pada stasiun KRL lainnya seperti Sudirman dan Tanah Abang. Akan ada kemungkinan penambahan jalur KRL dan koneksi langsung dengan halte TransJakarta di sekitar Monas.
Jarak Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai sendiri hanya sekitar 7 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu 15-20 menit menggunakan kendaraan umum. Dengan integrasi moda yang baik, perpindahan ini justru membuka peluang pengembangan kawasan di sekitar dua stasiun tersebut.
Rute dan Transportasi Penghubung antara Gambir dan Manggarai
Salah satu kekhawatiran masyarakat adalah bagaimana menjangkau Manggarai jika biasanya menggunakan Gambir. Saat ini, akses dari stasiun Manggarai ke stasiun Gambir bisa dilakukan dengan berbagai moda transportasi. Opsi transportasi yang tersedia juga akan semakin banyak setelah pembangunan selesai.
Moda Transportasi Tersedia
- KRL Commuter Line:
Rute loop line Bekasi – Jakarta Kota – Bogor bisa dimanfaatkan dengan transit di stasiun transit tertentu. - TransJakarta Koridor 5 (Kampung Melayu – Ancol):
Bisa diakses dari Halte Matraman, lalu disambungkan dengan koridor lain menuju Gambir atau Monas. - Taksi Online dan Ojol:
Jarak yang relatif dekat membuat perjalanan menggunakan kendaraan pribadi jadi opsi praktis. - MRT dan LRT (Masa Depan):
Nantinya akan terintegrasi langsung di Manggarai, sehingga pengguna bisa langsung berpindah moda.
Dengan banyaknya pilihan tersebut, pertanyaan seperti dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai naik apa tidak lagi menjadi hambatan utama. Sistem integrasi yang sedang dibangun memang ditujukan untuk menjawab kebutuhan akses yang cepat dan mudah.
Perubahan Jadwal KRL dan KA Jarak Jauh Imbas Pergeseran Fungsi
Pergantian fungsi stasiun ini juga akan membawa perubahan pada jadwal KRL Gambir Manggarai dan jadwal KA jarak jauh lainnya. PT KAI sudah mempersiapkan perubahan ini secara bertahap agar tidak membingungkan penumpang.
Penyesuaian Jadwal
- KA Jarak Jauh dari Manggarai:
Akan memiliki slot waktu keberangkatan baru, dengan jadwal pagi hingga malam hari. - KRL Loop Line dan Bogor Line:
Akan mengalami sedikit penyesuaian karena jalur di Manggarai kini juga digunakan untuk KA jarak jauh. - Pengaturan Arus Penumpang di Manggarai:
Peron dibagi jelas untuk KA lokal dan KA jarak jauh, serta ada papan informasi digital untuk memandu penumpang.
Dengan sistem digitalisasi jadwal dan informasi, perpindahan moda ini justru diproyeksikan membuat semua jalur lebih tertib, efisien, dan nyaman bagi semua kalangan.
Seabad Perjalanan Kereta dan Simpul Mobilitas Jakarta
Pergantian dari Gambir jadi Manggarai Sentral juga menjadi bagian dari peringatan seabad perjalanan kereta api di Jakarta. Sejak zaman Hindia Belanda, stasiun-stasiun seperti Gambir dan Manggarai telah menjadi saksi perubahan wajah ibu kota.
Manggarai kini disiapkan sebagai pusat mobilitas yang benar-benar modern dan relevan dengan kebutuhan zaman. Jika dulu fungsi transportasi hanya sebatas alat angkut, kini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan bahkan gaya hidup urban.
FAQ
1. Kapan Stasiun Manggarai resmi menjadi stasiun sentral?
Diperkirakan pada akhir 2025, seluruh layanan KA jarak jauh akan resmi dipindahkan ke Stasiun Manggarai.
2. Apakah Stasiun Gambir akan ditutup?
Tidak, Stasiun Gambir akan tetap digunakan, kemungkinan sebagai stasiun KRL dan layanan komuter lainnya.
3. Bagaimana jarak Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai?
Sekitar 7 km, dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit menggunakan transportasi umum atau pribadi.
4. Dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai naik apa?
Bisa menggunakan KRL (dengan transit), TransJakarta, ojol, taksi online, atau kendaraan pribadi.
5. Apa keuntungan dari perubahan ini?
Integrasi moda lebih baik, efisiensi operasional kereta, dan peningkatan kenyamanan penumpang dalam jangka panjang.