Bulan puasa menjadi momen yang penuh makna bagi umat Muslim. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul istilah yang sering digunakan oleh masyarakat, yaitu mokel. Kata ini menjadi viral di media sosial dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama saat Ramadan. Tetapi, apa sebenarnya arti mokel di bulan puasa? Bagaimana asal-usul istilah ini dan apakah penggunaannya sudah sesuai dengan makna aslinya?
Mokel bukan hanya sekadar istilah yang terdengar unik, tetapi juga memiliki makna tersendiri dalam budaya masyarakat tertentu. Sebelum menggunakan kata ini, ada baiknya kita memahami arti dan konteks penggunaannya agar tidak salah paham. Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian mokel, bagaimana istilah ini muncul, serta bagaimana hukum dan dampaknya dalam menjalankan ibadah puasa.
Pengertian Mokel dalam Bahasa Gaul
Istilah mokel semakin banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Namun, apakah semua orang memahami makna sebenarnya dari kata ini?
1. Arti Mokel di Bulan Puasa
Mokel adalah istilah dalam bahasa gaul yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang membatalkan puasanya di siang hari sebelum waktu berbuka. Istilah ini sering digunakan dalam konteks bercanda, terutama di media sosial, ketika seseorang makan atau minum saat masih dalam waktu puasa.
Secara umum, mokel memiliki makna yang serupa dengan membatalkan puasa, baik disengaja maupun karena alasan tertentu. Namun, penggunaan kata ini sering kali lebih santai dibandingkan istilah keagamaan yang lebih baku seperti “membatalkan puasa” atau “tidak berpuasa”.
2. Asal-Usul Istilah Mokel
Istilah mokel berasal dari bahasa Jawa yang berarti makan di tengah hari atau makan sebelum waktunya. Dalam konteks bulan Ramadan, mokel lebih spesifik merujuk pada tindakan seseorang yang tidak melanjutkan puasanya hingga waktu berbuka.
Dalam budaya Jawa, istilah ini sudah digunakan sejak lama, terutama di kalangan masyarakat pedesaan. Namun, popularitasnya meningkat seiring berkembangnya media sosial yang menjadikannya bagian dari bahasa gaul yang lebih luas.
3. Penggunaan Mokel dalam Percakapan
Di media sosial, banyak orang menggunakan kata mokel dengan konteks humor. Misalnya, seseorang yang tidak kuat menahan lapar bisa bercanda dengan mengatakan, “Aduh, pengen mokel nih!” Meski demikian, dalam konteks religius, tindakan mokel tetap memiliki konsekuensi yang perlu dipahami oleh setiap Muslim.
Hukum Mokel dalam Islam
Dalam Islam, puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu menjalankannya. Lantas, bagaimana hukum mokel di bulan puasa menurut ajaran Islam?
1. Apakah Mokel Diperbolehkan?
Secara hukum, mokel berarti membatalkan puasa sebelum waktunya, yang dalam Islam termasuk dalam perbuatan yang tidak diperbolehkan tanpa alasan syar’i. Jika seseorang mokel dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan, maka ia dianggap meninggalkan kewajiban ibadah.
Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, seperti sakit atau dalam perjalanan jauh (musafir), seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari (qadha).
2. Konsekuensi Bagi yang Mokel
Bagi seseorang yang mokel tanpa alasan yang dibenarkan, maka ia wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadan. Selain itu, jika seseorang membatalkan puasanya dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan, ia juga dianjurkan untuk melakukan kafarat, yaitu membayar fidyah atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut sebagai bentuk penebusan dosa.
3. Perbedaan Mokel dengan Batal Puasa
Meskipun memiliki arti yang mirip, mokel dan batal puasa memiliki perbedaan. Mokel lebih bersifat kasual dan sering digunakan dalam bahasa gaul, sedangkan batal puasa lebih banyak digunakan dalam konteks hukum Islam yang resmi.
Mokel dalam Budaya Masyarakat
Meskipun istilah mokel sering digunakan dalam konteks bercanda, tetapi maknanya juga bisa berbeda di setiap daerah. Berikut beberapa perspektif masyarakat tentang istilah ini.
1. Mokel dalam Bahasa Jawa
Di beberapa daerah di Jawa, mokel tidak selalu memiliki konotasi negatif. Dalam beberapa konteks, kata ini sekadar menunjukkan bahwa seseorang tidak sedang berpuasa, tanpa niat untuk melecehkan ibadah tersebut.
2. Pengaruh Media Sosial
Media sosial berperan besar dalam menyebarkan istilah mokel ke berbagai kalangan. Banyak meme, video, dan konten humor yang menggunakan kata ini, sehingga semakin banyak orang yang mengenalnya meskipun mereka bukan berasal dari daerah yang menggunakan istilah ini secara tradisional.
3. Respon Masyarakat
Meskipun banyak yang menganggap mokel sebagai istilah santai, beberapa orang merasa bahwa penggunaan kata ini dalam konteks bercanda bisa mengurangi kesakralan ibadah puasa. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami kapan dan bagaimana istilah ini sebaiknya digunakan.
Secara keseluruhan, istilah mokel telah menjadi bagian dari bahasa gaul yang banyak digunakan selama bulan puasa. Meskipun awalnya berasal dari bahasa Jawa, kata ini telah menyebar luas dan digunakan secara santai dalam berbagai percakapan. Namun, penting untuk memahami bahwa dalam konteks agama, mokel memiliki konsekuensi yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, penggunaan istilah ini sebaiknya dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan situasi yang tepat.
FAQ
1. Apa arti mokel di bulan puasa? Mokel berarti membatalkan puasa sebelum waktunya, biasanya digunakan dalam bahasa gaul untuk menggambarkan seseorang yang makan atau minum saat masih dalam waktu puasa.
2. Dari mana asal-usul istilah mokel? Istilah mokel berasal dari bahasa Jawa yang berarti makan di siang hari sebelum waktunya. Kata ini kemudian menjadi populer di media sosial dan digunakan secara lebih luas.
3. Apakah mokel diperbolehkan dalam Islam? Mokel tidak diperbolehkan tanpa alasan yang sah seperti sakit atau bepergian. Jika dilakukan dengan sengaja, maka seseorang wajib mengganti puasanya setelah Ramadan.
4. Apakah ada konsekuensi bagi yang mokel? Ya, orang yang mokel tanpa alasan yang dibenarkan dalam Islam wajib mengganti puasanya di kemudian hari dan dianjurkan untuk membayar fidyah atau berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai kafarat.
5. Mengapa istilah mokel menjadi viral? Istilah mokel menjadi viral karena banyak digunakan di media sosial dalam konteks humor, meme, dan percakapan santai selama bulan Ramadan.